Rabu, 28 Juli 2010

FORUM DISKUSI GERAK SEJARAH


“ merepresentasikan tingkat kepedulian akan rapuhnya tradisi diskusi yang telah luntur , mencoba mengeksperimentasi pemikiran dalam ajang pembangunan kesadaran.”

Kehidupan kaum intelektual esensinya ialah tak pernah luput dari sebuah pergumulan dan pelemparan wacana untuk mencari dialektika . Tapi intelektual masa kini telah terdoktrin oleh sebuah penyakit globalisasi yang menimbulkan sifat kaum intelektual yang individualistis,glamoures,dan sangat menjunjung tinggi kemapanan .

Ketika pendidikan telah diperoleh ,dan kaum intelektual dapat bergumul dengan teori-teorinya.Mereka tidak sadar akan sebuah esensi pendidikan yang dijunjung tinggi founding father bangsa Indonesia dimana tersebut, pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.Dalam konteks ini bukan pencerdasan untuk menciptakan anak bangsa yang tertindas untuk menjadi penindas baru dan menciptakan kaum tertindas penggantinya .Inilah yang tidak dipahami oleh intelektual yang di dalam jiwanya sudah terpasang jiwa developmentisme .

Terlahir dari sebuah akar sejarah dimana sifat heroik para pemuda pra-revolusi kemerdekaan 45 yang mencoba merepresentasikan perjuangan kemerdekaan kala itu dengan cara berpegerakan . Menjadi landasan terciptanya “forum diskusi gerak sejarah” .Berangkat dari sebuah keyakinan bahwa pengetahuan dapat diperoleh tidak hanya dibatasi oleh tembok dimana pendidikan dibagi menurut jenis keilmuannya dan waktu yang terhitung dalam jumlah satuan acara perkuliahan (SAP) ,membuat bahwa kesadaran untuk proses aktualisasi diri dan bereksperimentasi pemikiran tidak hanya sebatas dari ruang kelas yang sangat menjunjung tinggi formalitas belaka .

Dalam konteks ini Gerak sejarah (geser) bukan ingin menjadi korban romantisme masa lalu melainkan mencoba menjadi tempat yang sederhana dimana di dalamnya menjadi ajang yang bebas dan teratur dalam proses mencari dialektika .

Pemikiran-pemikiran yang terdapat di lingkup intelektual memiliki corak yang berwarna-warni sehingga membuat paradigma kaum intelektual bukannya menjadi semakin luas karna keberagaman ini tapi malah semakin sempit karna pencucian otak yang telah dilakukan dimasa orde baru silam dimana pemerintahan kala itu menjatuhkan vonis bersalah pada pemikiran tertentu .Dan disinilah fungsi geser dalam menjawab masalah yang terjadi sekarang ini .

Isu-isu kampus yang menyelimuti kehidupan kaum intelektual ditanggap hangat oleh geser , oleh karena itu geser ingin selalu menjadi pengawal kebijakan lokalitas kampus . Baik kebijakan tingkat jurusan,fakultas,bahkan universitas . Tentunya kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada kaum intelektual yang tertindas olehnya.

Peradaban ini akan terus berjalan seiring dengan material yang selalu berkembang. Kesadaran tercipta lewat proses pembantahan-pembantahan.Geser akan selalu hadir dan mengantui setiap unsur-unsur pengambat proses pembangunan kesadaran untuk berpegerakan . Kelak geser ini kan menjadi sebuah jawaban jika teman-teman intelektual turut andil mengambil bagian dalam proses ini . (oleh satrio nak sejarah UNJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar